Blog terkini
Senin, 02 Agustus 2010
Penjor Dan Canang Dalam Galungan
Penjor Dan Canang Dalam Galungan
Hari raya galungan jatuh pada Buda Kliwon Dungulan. Hari suci ini diperingati setiap enam bulan atau 210 hari, disambut meriah umat hindu (Bali/Indonesia). Hari suci galungan mempunyai makna/arti terciptanya alam semesta berserta isinya dan kemenangan Dharma melawan Adharma.
Sehari sebelum galungan disebut penampahan. Biasanya umat hindu menyembelih binatang dengan tujuan agar dapat mengikis sifat-sifat Rajas, Tamah, dan sebagai simbul mengendalikan musuh yang disebut dengan sangkala tiga, Sangkala Dungulan, Sangkala Galungan dan Sangkala Amungkurat. Selain itu pada hari yang sama dilakukan pemasangan penjor di setiap pintu gerbang rumah yang merupakan rasa puji syukur kita kepada tuhan dalam manifestasinya Dewa Mahadewa yang berstana di gunung agung atas rahmatnya telah memberikan kehidupan kepada kita dan penjor itu sendiri melambangkan Naga Ananta Boga
Selain penjor, canang juga merupakan elemen penting saat galungan. Kata canang berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada mulanya berarti sirih yang disuguhkan kepada tamu kehormatan pada zaman dulu. Seperti yang di lontarkan dalam kekawin Niti Sastra “Masepi tikang waktra tan amucang wang” yang artinya sepi rasanya bila mulut kita tidak makan sirih. Jadi sirih merupakan sarana yang memiliki suatu nilai yang tinggi. Sirih merupakan unsur pokok pada porosan sedangkan porosan merupakan unsur terpenting dari sebuah canang. Sehingga jika canang tanpa di lengkapi dengan porosan maka canang itu tidak bernilai keagamaan.
Jika kita membuat canang yang paling bawah yaitu ceper diatasnya daun. Diatas daun di tata dengan porosan, tebu, pisang, nasi dan jajan, dan diatas uras sari di tata dengan Bunga dan Rampai.
Adapun unsur-unsur dari canang yaitu sebagai berikut :
1. Ceper
Ceper adalah alas dari sebuah canang yang berbentuk segi Empat(4) selain itu ada juga alas canang yang berbentuk lingkaran yang melambangkan bumi.
2. Porosan
Porosan merupakan unsur utama dalam canang. Porosan terbuat dari sirih kapur dan buah di bungkus dengan potongan janur. Porosan melambangkan pemujaan keadaan manisfestasinya Tri Murti.
3. Plawa
Plawa juga disebut daun – daunan yang berfungsi untuk menumbuhkan suasana yang damai.
4. Bunga
Bunga Merupakan lambang keiklasan dan kecintaan kita terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
5. Tetuasan
Tetuasan merupakan lambang kekuatan iman agar tidak tergoyahkan oleh pikiran – pikiran buruk.
6. Uras Sari
Uras Sari merupakan unsur pelengkap canang untuk dipersembahkan umat hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Maka dari pada itu seluruh umat hindu merayakan hari raya Galungan setiap 210 hari dengan mempersembahkan canang,
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar