![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcYa56qQUw7euRC_VUqvLAZWyQIIpB0J8JDWyX8eG3nBq8ioK5eWyV84xdKL7HW4qtDouKNmGfOd9_QzHTEq2XKTnStSydCtZ0vXgyUrHy0L_6Um1s4wtb4AfrBLeWlmW_cGf_dkBtppjC/s320/humanevolution1.jpg)
TIDAK BENAR , MANUSIA
BEREVOLUSI DARI KERA
Ethiopia-
Satu tim ilmuwan internasional pecan lalu melaporkan bahwa kerangsa manusia purba yang hidup 4,4 juta tahun lalu memperlihatkan bahwa sebenarnya manusia tak berevolusi dari kera. Penyelidikan selama 17 tahun itu mengenai temuan kerangka yang sangat rapuh yang disebutnya sebagai “kera darat” yang kecil, yang ditemukan di wilayah Afar, Ethiopia.
Penemuan ini dibeberkan didalam jurnal Science terbintan pecan lalu. Jurnal itu juga berisi 11 berkas mengenai temuan tersebut. Fosil yang diberi nama panggilan Ardi itu adalah kerangka paling tua yang dikenal dari cabang manusia dari pohon keluarga primate. Cabang itu meliputi homosapiens serta spesies yang lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan kera dan bonobo.
Temuan itu member pengertian baru mengenai bagaimana hominid- keluarga “kera besar” yang terdiri atas manusia, simpanse, gorilla dan orang hutan- mungkin telah muncul dari satu nenek moyang monyet. Sampai ditemukannya Ardi, tahap paling awal yang di ketahui mengenai evolusi manusia adalah Australopithecus, “manusia kera” yang bertolak kecil dan sepenuhnya berkaki dua yang hidup antara 4 juta tahun lalu.
Fosil Australopithecus yang paling terkenal adalah Lucky yang berumur 3,2 juta tahun. Lucky ditemukan pada 1974 di tempat sekitar 45 mil daritempat Ardi belakangan ditemukan. Kerangka Ardi dan kerangka ardipitthecus ramidus yang berkaitan, lebih tua dan lebih primitif dibandingkan dengan Australopithecus. Setelah temuan Lucy, ada perkiraan bahwa ketika kerangka hominid terdahulu ditemukan, semua itu akan berkumpul jadi anatomi mirip simpanse, berdasarkan kesamaan genetika manusia dan ker. Namun fosil ardipitthecus ramidus tidak mendukung dugaan itu.
Kerangka Ardi cukup lengkap-tengkorak, gigi, tulang panggul, kaki, paha, lengan dan tangan – untuk memperkirakan tinggi dan berat tubuhnya, Ardi berjalan dengan dua kaki di tanah, tetaoi memanjat pohon dan juga memnghabiskan waktu mereka di sana, dan barangkali adalah pemangsa segala.
TEMUAN FOSIL ARDI
Kerangka paling tua yang dikenal dari cabang manusia dari pohon keluarga primata.
Penanda tahap paling awal yang diketahui mengenai evolusi manusia adalah Australopithecus, “ manusia kera” yang bertolak kecil dan sepenuhnya berkaki dua yang hidup antara 4 juta tahun lalu.
Kerangka cukup lengkap – tengkorak, gigi, tulang panggul, kaki, pahat, lengan dan tangan – untuk memperkirakan tinggi dan berat tubuhnya, berjalan dengan dua kaku di tanah, tetapi memanjat pohon dan juga menghabiskan waktu meraka disana, dan barangkali adalah pemangsa segala.
Tidak memiliki bagian tubuh seperti kera atau gorilla, tetapi lebih mirip dengan kera yang punah atau bahkan monyet, dan kedua tangannya juga tidak mirip tangan simpanse atau gorilla, tetapi berkaitan dengan kera yang punah sebelumnya.
Sesuatu yang mengejutkan ialah Ardi dan temannya tidak memiliki bagian bagian tubuh seperti kera atau gorilla, tetapi lebih mirip dengan kera yang punah atau bahkan monyet, dan kedua tangannya tidak mirip tangan simpanse atau gorilla, tetapi lebih berkaitan dengan kera yang punah sebelumnya. Banyak ilmuwan mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa hominid dank era Afrika, masing-masing memiliki jalur evolusi yang berbeda. “Kita tak lagi dapat menganggap kera sebagai ‘wali’ bagi nenek moyang terakhir bersama kita,” ujar para ilmuwan.
Temuan Charles Darwin sangat bijaksana mengenai masalah ini, papar Tim White dari University of California Berkeley yang membantu memimpin tim penelitian tersebut. “Darwin mengatakan kita harus berhati-hati. Satu-satunya cara kita akan mengetahui seperti apa nenek moyang terakhir bersama ini dan menemukannya. Ya, pada 4,4 juta tahun lalu, kita menemukan sesuatu yang sangat dekat dengan itu,” kata White.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar